Selasa, 19 Januari 2010

Pulau Sumatera dalam Kajian Geografi

Pulau Sumatra terletak di bagian barat gugusan kepulauan Indonesia. Di sebelah utara berbatasan dengan Teluk Benggala, di timur dengan Selat Malaka, di sebelah selatan dengan Selat Sunda, dan di sebelah barat dengan Samudera Hindia. Luas pulau ini sekitar 473.606 Km2. Secara astronomis Sumatra berada pada posisi 6°LU-6°LS dan antara 95°BB-109°BT. Kondisi fisiografi di Pulau Sumatra sangat unik yaitu berupa pulau-pulau di sebelah barat Sumatra yang membentang dari Simeuleu hingga Enggano, rangkaian bukit barisan, zone Semangko, dataran alluvial pantai timur, rangkaian pulau ini terbentuk suatu palung yang dalam dan suatu palung kecil yang terbentuk di sebelah timur laut jajaran pegunungan Bukit Barisan, serta bukit, lembah lereng, dan dataran rendah di sebelah timur.

Sumatra mempunyai bentuk memanjang, dari Kota Raja sampai Bagian utara sampai Tanjung Cina di bagian selatan sepanjang 1650 km dan sepanjang pantai banyak teluk-teluknya. Gambaran secara umum keeadaan fisiografi pulau itu agak sederhana. Fisiografinya dibentuk oleh rangkaian Pegunungan Barisan di sepanjang sisi baratnya, yang memisahkan pantai barat dan pantai timur. Lerengnya mengarah ke Samudera Indonesia dan pada umumnya curam. Hal ini mengakibatkan jalur pantai barat kebanyakan bergunung-gunung kecuali dua ambang dataran rendah di Sumatera Utara (Melaboh dan Singkel atau Singkil) yang lebarnya ±20 km. Sisi timur dari pantai Sumatra ini terdiri dari lapisan tersier yang sangat luas serta berbukit-bukit dan berupa tanah rendah aluvial. Jalur rendah terdapat di bagian timur. Pada bagian ini banyak mengandung biji intan tersebar di Aceh yang lebarnya 30 km. Semakin ke arah selatan semakin melebar dan bertambah hingga 150-200 km yang terdapat di Sumatra Tengah dan Sumatra Selatan.

Kondisi atau jenis tanah yang terdapat di Sumatra antara lain alluvial Hidromorfik Kuning, Organosol, Podsolik Merah Kuning, Podsolik Coklat, Latosol, Litosol, Andosol, dan ada beberapa jenis tanah lainnya yang juga tersebar di seluruh pulau Sumatra. Sumatra berada pada iklim tropis basah, dengan kondisi tersebut menyebabkan curah hujan yang banyak. Sehingga hidrologi di sana atau keadaan akuifer di Sumatra mudah ditemukan hamper disemua wilayah Sumatra.

Pengembangan potensi wilayah di Pulau ini dapat dilakukan diberbagai bidang antara lain bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, pertambangan, pariwisata, dan lain-lain. Hal ini dapat dikembangkan dengan baik karena didukung dengan kondisi fisik wilayah Sumatera. Potensi iklim, terutama curah hujan yang tinggi dan penyebarannya yang cukup merata sepanjang tahun, serta kondisi tanahnya yang yang bervariasi sehingga menjadikan lahan di Pulau Sumatra memiliki potensial untuk produksi pertanian, perkebunan, kehutanan. Dan dengan memiliki sumber daya air yang besar, baik potensi air di permukaan seperti sungai, waduk maupun perairan laut sehingga baik untuk pengembangan produksi perikanan. Selain itu Pulau Sumatra memiliki obyek wisata yang tidak kalah menarik dengan daerah lain, baik wisata alam, wisata budaya, maupun wisata sejarah sehmgga wilayah ini juga penting untuk pengembangan di sektor pariwisata.

1 komentar:

Halaman